PT. DUTA BUANA MANDIRI
Your Preferred Energy Partner
> News > Detail

Bos Adaro Energy Pede Harga Batubara Akan Naik Tahun Ini

Monday, 5 August 2013 at 19:40 WIB



Keuntungan perusahaan tambang, khususnya batubara di awal tahun ini turun akibat anjloknya harga batubara. Ini juga dialami oleh PT Adaro Energy Tbk. Namun tahun ini ada secercah harapan, harga batubara akan naik.

Direktur Keuangan Adaro David Tendian mengatakan, harga batubara di akhir tahun ini akan naik dari US$ 88-92 per ton menjadi US$ 95-100 per ton.

"Kami melihat harga batubara mungkin kuartal IV diprediksi harusnya batubara mulai naik. Range harga patokan batubara dengan Australia antara US$ 95-100 per ton sampai akhir tahun," kata Davidsaat acara Investor Day 2013, di Gedung BEI, Jakarta, Kamis (2/5/2013).

Dia mengatakan, penurunan harga batubara saat ini merupakan tahun pertama dalam 10 tahun terakhir yang pelemahannya bertahan cukup lama. "Tahun lalu diprediksi akan lemah kurang lebih 18 bulan jadi beranggapan pelemahan ini koreksi yang sehat terhadap industri batubara," katanya.

Tahun lalu, ekspor batubara Adaro ke China mencapai angka 240 juta ton. Angka ini merupakan masuk dalam impor tertinggi di dunia. Sementara itu, untuk India, perseroan juga telah mengekspor lebih dari 140 juta ton.

"Dengan itu permintaan batubara China masih akan kuat, walaupun banyak yang mengatakan ekonomi China melemah hanya 7,7 persen. Tetap kami melihat pertumbuhan ekonomi China masih strong. Kalori rendah lebih diminati pembeli dari China dan India," terangnya. Dia menambahkan, angka ekspor batubara ke India berkontribusi sebesar 15% dari total produksi perseroan. Sementara India menyumbang 6-7%.

"Ekspor ke India 15 persen dari total produksi kami. Ke China sekitar 6-7 persen. Target tahun ini India tetap 15 persen dan China bisa 8 persen. Produksi tahun ini sudah sold out, full kontrak. Tahun ini berharap mudah-mudahan bisa memenuhi guidance kami," ujarnya.

Seperti diketahui, Adaro meraup laba US$ 41,6 juta (Rp 395,2 miliar) di triwulan I-2013. Laba ini anjlok 66% dari laba tahun sebelumnya US$ 121,8 juta. Laba anjlok sejalan dengan turunnya pendapatan perseroan karena turunnya harga batubara.

Harga jual rata-rata pada triwulan pertama 2013 menurun 18% y-o-y karena pengaruh melemahnya indeks harga batubara global. Biaya kas batubara Adaro Energy (tidak termasuk royalti) menurun 4% menjadi US$ 37,10 per ton.