Minyak RI habis12 Tahun, Gas habis 30 Tahun, Batubara 60 Tahun
Monday, 5 August 2013 at 19:30 WIB
Indonesia terbukti bukan negara yang kaya akan minyak, gas, dan batubara. Energi-energi tersebut akan segera habis dalam beberapa puluh tahun lagi. Artinya, ketahanan energi Indonesia tidak aman.
Hal tersebut seperti diungkapkan Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Marzan Iskandar dalam Talk Show 'Indonesia Menuju Energi Hijau' di Auditorium BPPT, Jakarta, Rabu (3/7/2013).
"Energy Security Indonesia tidak aman, hal tersebut terbukti dari cadangan energi kita misalnya batubara, minyak, dan gas yang akan habis dalam beberapa tahun lagi," ucap Marzan.
Diungkapkannya, cadangan batubara yang dimiliki Indonesia saat ini mencapai 21 miliar ton, namun dengan produksi batubara per tahunnya mencapai 353 juta ton, artinya cadangan batubara yang dimiliki Indonesia akan habis dalam waktu 59,8 tahun lagi.
"Sama halnya dengan gas, cadangan gas yang dimiliki Indonesia mencapai 104,72 TSCF (triliun kaki kubik feed), sementara produksi per tahun mencapai 3,4 juta MMSCF (juta kaki kubik feed). Artinya cadangan yang dimiliki Indonesia akan habis dalam 30,8 tahun lagi," ungkapnya. Bahkan untuk minyak bumi Indonesia, cadangan yang dimiliki saat ini akan habis dalam waktu 12,8 tahun lagi.
"Minyak kita cuma tinggal 4,2 miliar barel dan akan habis dalam 12,8 tahun lagi. Ini artinya ketahanan energi Indonesia saat ini belum aman," kata Marzan. Untuk itu, sudah saatnya dari sekarang ini Indonesia memfokuskan diri untuk membangun potensi sumber energi yang lebih aman dalam jangka panjang dan terbarukan.
"Kita punya potensi hydro atau air yang memiliki cadangan setara 845 miliar barel oil equivalen, Geothermal atau panas bumi Indonesia punya cadangan mencapai 219 miliar barel oil equivalen dan banyak lagi mulai dari biomass, mini hydro, sampai uranium," kata Marzan.